Bisnis ICT Outsourcing Menggiurkan: Rp 7,7 Triliun di 2020

Bisnis ICT Outsourcing Menggiurkan: Rp 7,7 Triliun di 2020

Jakarta - Bisnis alih kepemilikan dan pengelolaan infrastruktur teknologi informasi, aplikasi, dan konektivitas secara end-to-end dengan model bisnis tunggal dan periode kontrak berjangka panjang -- yang biasanya dikenal sebagai ICT outsourcing, ternyata menggiurkan.

Karena jika melihat dari data market, bisnis ini diprediksi tumbuh 13% setiap tahunnya sejak 2015 dengan potensi market size sebesar Rp 7,7 triliun di tahun 2020. Potensi terbesarnya ada pada industri finance banking, communication media, dan manufacturing.

Besarnya peluang bisnis ini jelas ikut membuat Telkom kepincut untuk ikut terjun langsung. Pasalnya, semua persyaratan yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis ICT outsourcing ini ada semua dalam portofolio bisnis sang BUMN telekomunikasi yang tengah bertransformasi jadi digital company.

"Sebelumnya kami cuma bermain di parsial ICT outsourcing. Kalau sekarang ini kita full ICT outsourcing, di konsep baru ini sampai orang-orangnya juga di-take over oleh Telkom," kata Direktur Enterprise & Business Services Telkom Muhammad Awaluddin, Kamis (31/12/2015).

Tak hanya itu, menurutnya, dalam konsep ICT outsourcing baru ini perencanaan dalam rangka pengembangan portfolio produk milik pelanggan juga ditangani Telkom. Begitu juga dengan pengembangan investasi infrastruktur. "Ini mirip dengan managed services kalau di jaringan," jelasnya lebih lanjut.

Menurutnya, salah satu yang menjadi pertimbangan suatu perusahaan melakukan ICT outsourcing adalah keinginan perusahaan tersebut untuk lebih fokus pada core businessnya dengan melakukan alih kelola aset atau infrastruktur IT dan SDM. 

Dengan sendirinya perusahaan dapat mengurangi biaya investasi untuk mengelola operasional IT, dengan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Awaluddin pun menilai, kesiapan Telkom masuk ke portfolio ini diuji dengan menggarap layanan ICT outsourcing di GarudaFood Group.

Hal ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya nota kesepahaman penyediaan layanan ICT Outsourcing oleh Finance Director GarudaFood Group Robert Chandra dengan EGM Divisi Enterprise Service Siti Choiriana.

Solusi ICT Oursourcing yang dikembangkan di GarudaFood Group berupa IT managed services yang meliputi beberapa fungsi operasional, di antaranya adalah penyediaan serta pengelolaan infrastruktur, data center, jaringan dan ERP (SAP).

Layanan ini, menurut Robert, akan mempermudah GarudaFood Group dalam mengelola operational IT, sehingga dapat fokus di core bisnis dan pengembangan produknya.

"Untuk pengelolaan operasional, Telkom menggunakan Service Level Agreement atau SLA. Sedangkan pengembangan strategis IT masih tetap dipegang penuh oleh GarudaFood Group disesuaikan dengan kebutuhan bisnis yang ada," jelas Robert.


SUMBER: DISINI

0 Response to "Bisnis ICT Outsourcing Menggiurkan: Rp 7,7 Triliun di 2020"

Post a Comment